Berita gambira buat pelanggan PDAM Donggala, karena akan diadakan penggantian Water meter yang dianggap sudah tidak akurat lagi, program PDAM Donggala ini ditargetkan akan mengganti kurang lebih 2000 water meter lama dengan yang baru secara cuma-cuma sebelum akhir tahun 2014.
Program PDAM Donggala ini dilakukan agar keakuratan water meter di pelanggan tetap terkontrol dengan baik.
Dec 15, 2014
Nov 18, 2014
BBM Naik! PDAM Donggala Berniat Naikan Tarif
Palu - Pemerintah menaikkan harga BBM untuk mengalihkan subsidi dari sektor konsumtif ke produktif. Keputusan ini diambil setelah melalui rangkaian pembahasan di sidang kabinet, rakor teknis menko perekonomian dan rapat terbatas di Istana. Pemerintah mengalihkan subsidi BBM karena membutuhkan anggaran untuk sektor lain. Pemerintah butuh anggaran infrastruktur, pendidikan, kesehatan tapi anggaran tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsisi BBM. Harga BBM naik Rp 2.000 per liter menjadi Rp 8.500 per liter. Kenaikan harga ini berlaku mulai Selasa, 18 November 2014 pukul 00.00 WIB. (detinews)
PDAM Donggala selaku Operator pengolahan Air Minum di Kota Palu dan Sekitarnya "berniat" untuk menaikan tarif pada tahun 2015, hal tersebut dilakukan untuk mengimbangi biaya Operasional PDAM yang mau tidak mau akan terkena dampak dari kenaikan BBM, seperti naiknya harga dari Supplier Pipa, dan Alat-alat pengolahan air serta Sejak diterbitkannya Peraturan Menteri ESDM Nomor 18 Tahun 2013, PDAM Donggala harus menggunakan BBM Non Subsidi, menaikan tarif adalah kebijakan yang harus dilakukan.
PDAM Donggala selaku Operator pengolahan Air Minum di Kota Palu dan Sekitarnya "berniat" untuk menaikan tarif pada tahun 2015, hal tersebut dilakukan untuk mengimbangi biaya Operasional PDAM yang mau tidak mau akan terkena dampak dari kenaikan BBM, seperti naiknya harga dari Supplier Pipa, dan Alat-alat pengolahan air serta Sejak diterbitkannya Peraturan Menteri ESDM Nomor 18 Tahun 2013, PDAM Donggala harus menggunakan BBM Non Subsidi, menaikan tarif adalah kebijakan yang harus dilakukan.
Oct 15, 2014
Kemarau Bikin Harga Sayuran di Palu Melambung
Liputan6.com, Palu - Harga sayur-mayur di pasar tradisional di Palu Sulawesi Tengah mulai terpantau naik. Kenaikan itu dipicu sedikitnya suplai petani akibat gagal panen imbas dari musim kemarau yang melanda ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu.
Menurut pedagang, kenaikan harga sayur-mayur yang mereka jual di pasaran sudah terjadi satu bulan terakhir. Kenaikan harga terjadi di hampir di semua jenis sayur-mayur.
"Mulai dari bayam, kangkung, dan kol sudah naik harganya," aku salah satu pedagang sayur-mayur, Jannah, ditemui di Pasar Sentral Inpres Manonda (PSIM) Palu, Selasa (14/10/2014).
Dia menuturkan, seperti harga bayam dan kangkung yang sebelumnya Rp 500 per ikat naik menjadi Rp 2.000 per ikat. Sedangkan kol dari harga Rp 2.500 per buah naik menjadi Rp 3.500 per buah.
"Kenaikan (harga) memang tidak begitu tinggi, tapi banyak juga warga yang mengeluh. Meskipun demikian, warga tetap membeli," imbuh Jannah.
Selain tiga jenis sayur-mayur itu. Harga tomat dan cabai merah keriting juga mengalami kenaikan. Di mana, tomat dari harga sebelumnya Rp 10 ribu naik menjadi Rp 20 ribu per kilogram (kg). Sementara cabai merah keriting dari Rp 25 ribu naik menjadi Rp 30 ribu per kilo gram.
"Pedagang terpaksa harus sepakat menaikan harga karena pengambilan di petani juga agak tinggi. Sedangkan kalau dijual murah, yang ada pasti pedagang merugi," tandas pedagang sayur-mayur lainnya, Nia.
Kemarau yang melanda seluruh wilayah di Palu memang berdampak buruk bagi penjualan sayur-mayur di pasaran. Khususnya bagi petani yang bergerak di sektor pertanian sayur-mayur.
Pasalnya, selama kemarau yang kurun dua bulan terakhir ini terjadi di Palu, membuat tanaman sejumlah petani kurang menerima asupan air dari irigasi lahan dan hujan. Akibatnya, tanaman mereka gagal panen.
"Meskipun ada juga yang dipanen, tapi kondisi sayur-mayurnya pasti rusak. Kendati begitu, tetap juga diambil oleh pedagang untuk dijual di pasar," terang salah satu petani sayur-mayur, Raden ditemui terpisah di lahan pertanian keluarga Kelurahan Bayaoge, Kecamatan Palu Barat. (Dio/Nrm)
Menurut pedagang, kenaikan harga sayur-mayur yang mereka jual di pasaran sudah terjadi satu bulan terakhir. Kenaikan harga terjadi di hampir di semua jenis sayur-mayur.
"Mulai dari bayam, kangkung, dan kol sudah naik harganya," aku salah satu pedagang sayur-mayur, Jannah, ditemui di Pasar Sentral Inpres Manonda (PSIM) Palu, Selasa (14/10/2014).
Dia menuturkan, seperti harga bayam dan kangkung yang sebelumnya Rp 500 per ikat naik menjadi Rp 2.000 per ikat. Sedangkan kol dari harga Rp 2.500 per buah naik menjadi Rp 3.500 per buah.
"Kenaikan (harga) memang tidak begitu tinggi, tapi banyak juga warga yang mengeluh. Meskipun demikian, warga tetap membeli," imbuh Jannah.
Selain tiga jenis sayur-mayur itu. Harga tomat dan cabai merah keriting juga mengalami kenaikan. Di mana, tomat dari harga sebelumnya Rp 10 ribu naik menjadi Rp 20 ribu per kilogram (kg). Sementara cabai merah keriting dari Rp 25 ribu naik menjadi Rp 30 ribu per kilo gram.
"Pedagang terpaksa harus sepakat menaikan harga karena pengambilan di petani juga agak tinggi. Sedangkan kalau dijual murah, yang ada pasti pedagang merugi," tandas pedagang sayur-mayur lainnya, Nia.
Kemarau yang melanda seluruh wilayah di Palu memang berdampak buruk bagi penjualan sayur-mayur di pasaran. Khususnya bagi petani yang bergerak di sektor pertanian sayur-mayur.
Pasalnya, selama kemarau yang kurun dua bulan terakhir ini terjadi di Palu, membuat tanaman sejumlah petani kurang menerima asupan air dari irigasi lahan dan hujan. Akibatnya, tanaman mereka gagal panen.
"Meskipun ada juga yang dipanen, tapi kondisi sayur-mayurnya pasti rusak. Kendati begitu, tetap juga diambil oleh pedagang untuk dijual di pasar," terang salah satu petani sayur-mayur, Raden ditemui terpisah di lahan pertanian keluarga Kelurahan Bayaoge, Kecamatan Palu Barat. (Dio/Nrm)
Suhu Palu Di Atas Normal
PALU- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Mutiara Palu mengklaim suhu udara di Ibu Kota Sulawesi Tengah dalam beberapa hari terakhir ini melebihi kondisi normal. Suhu udara di wilayah Palu dalam beberapa hari ini tercatat berkisar 36-37 derajat celsius melebihi batas normal yang terjadi selama ini, yakni berkisar 34 derajat celsius.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Bandara Mutiara Palu, Aschadi SR, Senin (13/10) membenarkan suhu udara Kota Palu cukup panas menyengat ke kulit.
"Sekarang ini suhu udara mencapai 36-37 derajat celsius," katanya.
Menurut dia, masyarakat tak perlu mencemaskannya karena meningkatnya suhu udara hanya pada waktu-waktu tertentu saja.
Memang selama beberapa hari ini, terik panas matahari cukup menyengat kulit dan membuat aktivitas di luar rumah terbatas.
Meningkatnya suhu udara di Kota Palu dalam beberapa hari ini dipengaruhi tingginya tekanan udara di bagian selatan khatulistiwa.
Kondisi ini mengurangi pembentukan awan di langit dan membuat udara menjadi panas. Ia mengatakan warga tidak perlu resah dengan iklim di Palu yang berbeda sebab siklus naiknya suhu di Palu hanya terjadi saat-saat tertentu saja.
Yopie (52), seorang warga mengatakan udara tidak hanya dirasakan pada pagi dan siang hari, tetapi juga malam hari.
"Saya sulit sekali untuk tidur malam hari karena udara cukup panas," katanya.
Udara panas seperti itu sudah berlangsung hampir sebulan terakhir ini dan tidak pernah lagi turun hujan.
Sumber : Antara
Kemarau panjang di Palu, debit air turun drastis
Palu (ANTARA News) - Direktur PDAM Donggala di Sulawesi Tengah, Ali Abdullah mengatakan selama musim kemarau berlangsung debit air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Kabupaten Donggala dan Kota Palu menurun drastis.
"Produksi air yang beberapa sumber air baku di Kota Palu, Sigi dan Donggala turun berkisar 50--70 persen dari kondisi normal," katanya di Palu, Rabu.
Ia mencontohkan sumber air baku di Sungai Kawatuna di Kecamatan Palu Timur dan Sungai Uvemanje di Kabupaten Sigi yang mampu memproduksi air bersih rata-rata 300 liter kubik per detik, kini hampir dua bulan terakhir turun drastis tinggak sekitar 100-150 liter kubik per detik.
Sama halnya produksi air bersih yang menggunakan sumber air baku Sungai Powelua di Kabupaten Donggala. Produksi dalam keadaan normal 60 liter kubik per detik, kini tinggal berkisar 30 liter kubik per detik.
Menurut dia, penurunan produksi air bersih di tiga daerah, termasuk di Ibu Kota Provinsi Sulteng, lebih dikarenakan dampak dari kemarau berkepanjangan yang melanda hampir seluruh Wilayah Nusantara.
Musim kekeringan tidak hanya terjadi di Wilayah Sulteng, tetapi juga di banyak daerah di Tanah Air. Bahkan banyak sawah petani yang kekeringan karena kemarau panjang.
Dikhawatirkan jika kemarau panjang terus berlangsung, bukan tidak mungkin sungai-sungai yang selama ini menjadi sumber air untuk kebutuhan masyarakat menjadi kering.
Ali mengimbau masyarakat yang selama ini menggunakan air PDAM untuk lebih menghemat. "Pakailah air sesuai dengan kebutuhan," imbaunya.
Ia juga menambahkan jika debit air terus berkurang, maka dipastikan suplai air kepada para pelanggan juga kemungkinan besar akan berkurang.
Paling tidak air mengalir tidak lagi seperti normalnya 1x24 jam, tetapi mungkin dikurangi menjadi 12 jam. "Tetapi selama ini suplai air PDAM tetap berjalan lancar sepanjang siang dan malam hari.
"Produksi air yang beberapa sumber air baku di Kota Palu, Sigi dan Donggala turun berkisar 50--70 persen dari kondisi normal," katanya di Palu, Rabu.
Ia mencontohkan sumber air baku di Sungai Kawatuna di Kecamatan Palu Timur dan Sungai Uvemanje di Kabupaten Sigi yang mampu memproduksi air bersih rata-rata 300 liter kubik per detik, kini hampir dua bulan terakhir turun drastis tinggak sekitar 100-150 liter kubik per detik.
Sama halnya produksi air bersih yang menggunakan sumber air baku Sungai Powelua di Kabupaten Donggala. Produksi dalam keadaan normal 60 liter kubik per detik, kini tinggal berkisar 30 liter kubik per detik.
Menurut dia, penurunan produksi air bersih di tiga daerah, termasuk di Ibu Kota Provinsi Sulteng, lebih dikarenakan dampak dari kemarau berkepanjangan yang melanda hampir seluruh Wilayah Nusantara.
Musim kekeringan tidak hanya terjadi di Wilayah Sulteng, tetapi juga di banyak daerah di Tanah Air. Bahkan banyak sawah petani yang kekeringan karena kemarau panjang.
Dikhawatirkan jika kemarau panjang terus berlangsung, bukan tidak mungkin sungai-sungai yang selama ini menjadi sumber air untuk kebutuhan masyarakat menjadi kering.
Ali mengimbau masyarakat yang selama ini menggunakan air PDAM untuk lebih menghemat. "Pakailah air sesuai dengan kebutuhan," imbaunya.
Ia juga menambahkan jika debit air terus berkurang, maka dipastikan suplai air kepada para pelanggan juga kemungkinan besar akan berkurang.
Paling tidak air mengalir tidak lagi seperti normalnya 1x24 jam, tetapi mungkin dikurangi menjadi 12 jam. "Tetapi selama ini suplai air PDAM tetap berjalan lancar sepanjang siang dan malam hari.
Jul 22, 2014
Tarif Air Minum pada PDAM Donggala
Masih banyak pelanggan yang ingin mengetahui Tarif Air Minum pada PDAM Donggala yang berlaku saat ini. Berikut salinan Brosurnya:
Jika Masih kurang jelas silahkan berkunjung ke Pusat Pelayanan Di Kantor Pusat PDAM.
Daftar Tarif Air Tangki
Pelayanan Distribusi Air dari Jaringan Pipa PDAM Donggala belum mencapai daerah tertentu di Kota Palu sehingga Distribusi Air PDAM dilakukan melalui Kendaraan Operasional PDAM Donggala yakni Truk Tangki, Tangki yang digunakan memiliki volume 4 kubik. Berikut adalah daftar Tarif Air tangki Berdasarkan wilayah Pengantaranya
Setiap Truk tangki memiliki Tangki Penampungan Sementara (Treler) dengan kapasitas 4 kubik, Jika Pelanggan tidak memiliki wadah penampungan, untuk itu akan dikenakan biaya Tambahan Rp. 50.000,-
Penggunaan Jasa Truk Tangki PDAM Donggala harus melakukan Pemesanan terlebih dahulu di Kantor Pusat PDAM Donggala mengingat Jumlah Pemesan Air dari Truk tangki Cukup tinggi yaitu 282 ret/bulan dan terbatasnya Armada Truk maka disarankan memesan minimal 3 hari sebelumnya.
Semoga Informasi bermanfaat
Jul 20, 2014
SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KAB.DONGGALA
PDAM Kabupaten Donggala didirikan pada tahun 1972 menurut SKP Pendirian dan
mulai efektif diberlakukan SKP pada tahun 1973. Sebelum berdiri menjadi PDAM
Donggala, PDAM ditangani oleh PU (Perusahaan Umum) dikenal dengan BPAM (Badan
Pengelola Air Minum). Sebelum terbentuknya Perusahaan Air Minum, PDAM
(Perusahaan Daerah Air Minum) yang dikelola oleh Pemerintah Swapraja dengan
wilayah pelayanan mencakup Kota Palu dan Kota Donggala.Pada tahun 1972 status
berubah menjadi PDAM Kabupaten Dati II Donggala, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Daerah No. 42 tahun 1972 tanggal 1 Juni 1972. status ini kemudian
disempurnakan lagi dengan Peraturan Daerah No. 5 tahun 1985 tanggal 5 April
1985. Dengan demikian PDAM merupakan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala
Dati II Donggala yang berlokasi di Kota Madya Palu dan diberi nama PDAM “Uwe
Lino”.
Kegiatan usaha PDAM Kabupaten Dati II Donggala adalah
pelayanan jasa air minum dengan kwalitas air yang dapat dipertanggung jawabkan
dan saat ini melayani system air bersih di Kota Madya Palu dan 12 IKK / Unit di
Kabupaten Dati II Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong termasuk Kota Donggala
sendiri. Sistem air bersih untuk Kota Madya Palu dan Kota Donggala merupakan
sistem yang terpisah.
PDAM Donggala adalah perusahaan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala yang
berdiri sejak tahun 1974 jauh sebelum terbentuknya Administratif dan Kota Madya
Palu. Kontinuitas pelayanan kepada pelanggan sangat tergantung dari hasil
penjualan air/rekening pelanggan karena PDAM tidak mendapat subsidi dari
pemerintah dalam kegiatan operasional setiap bulannya saat ini PDAM.
Saat ini PDAM Kabupaten Donggala memiliki pegawai sebanyak 158 dangan 107
orang pegawai tetap dan 51 orang pegawai tidak tetap (honorer dan kontrak) yang
tersebar dilokasi kerja kantor pusat yang berada di Kota Palu dan di unit-unit
pelayanan (IKK) di Kabupaten Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong. Untuk
status pendidikan, umum nya didominasi oleh pegawai dengan tingkat pendidikan SMA sederajat.(SPM/ummira)
Barcode Pelanggan
Saat ini PDAM “Uwe Lino”
Kabupaten Donggala telah menggunakan Handphone untuk mendapatkan angka water
meter dari pelanggan, sehingga angka yang diambil dapat dipastikan sesuai
dengan kondisi real di lapangan. Pengambilan angka water meter dengan Handphone
ini akan membuat data yang diambil menjadi akurat karena disertai dengan gambar
Water Meter setiap bulannya dan foto Rumah Pelanggan jika diperlukan
Foto Barcode Water Meter |
Foto Rumah Pelanggan Bersangkutan |
Pengambilan Angka Water Meter ini
sangat memprioritaskan untuk pengambilan angka disertai foto Water meter
berdasarkan Scaning Barcode yang telah ditempelkan pada water meter/ Rumah
pelanggan bersangkutan, oleh karena itu diharapkan kerja sama dari pelanggan
untuk dapat menjaga kondisi Barcode terjaga dan tidak sampai Hilang. Jika
Barcodenya hilang sebaiknya pelanggan melaporkannya kepada petugas Pembaca
Meter untuk ditindak lanjuti. Barcode yang hilang akan menyulitkan Petugas Pembaca Meter untuk
mengindetifikasi data langganan.
Pengambilan Angka Meter Jelang Lebaran 2014
Menjelang Lebaran 2014 serta berdasarkan Surat Edaran Cuti Bersama mulai 28 Juli - 1 Agustus maka Pengambilan Angka Water Meter PDAM "Uwe Lino" Donggala yang biasanya dimulai tanggal 25 bulan berjalan akan dimajukan menjadi mulai 21 Juli 2014.
Pengambilan Angka water meter ini lebih cepat mengingat waktu Pengambilan angka sangat singkat, maka harus dimajukan, sehingga data Angka Water Meter Pelanggan dapat diambil secara akurat,
Apr 14, 2014
Pelanggan Buka Meter
Masih Banyak Pelanggan menggunakan Air tanpa melewati Watermeter, perilaku ini merugikan PDAM karena mengurangi tingkat analisa penggunaan Air yang di Produksi Oleh PDAM Donggala
Perilaku ini juga merugikan pelanggan yang lain karena air yang disalurkan tidak terkendali
Subscribe to:
Posts (Atom)